Dalam rangka kunjungan persahabatan (port visit), kapal perang milik Angkatan Laut Prancis, Frigate FS Bretagne (D655) atau Frigate European Multi-Mission (FREMM) bersandar di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta sejak Senin (20/5) sampai 24 Mei nanti.
Kadispen Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta Letkol Laut (KH) M. Qomae Syarifudin, pada Selasa (21/5) mengungkapkan FREMM Bretagne dijadwalkan singgah di Jakarta selama lima hari, yakni 20-24 Mei.
“Untuk kapal perang Prancis FREMM Bretagne (D655) hanya port visit, tidak ada agenda lain,” ungkap Syarifudin ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (21/5).
Pengamat militer Tasha Imansyah mengatakan kunjungan FS Bretagne kali ini dalam rangka mempererat hubungan kerja sama militer antara TNI AL dan AL Prancis.
“Tentu saja selain hal tersebut, pihak Prancis mengenalkan salah satu teknologi kapal perang terbaru mereka kepada Indonesia,” ucapnya saat dihubungi INDONESIADEFENSE pada Kamis (23/5)
Kapal seperti aquitaine-class ini, lanjutnya, merupakan kapal yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat postur pertahanan Iaut Indonesia. Saat ini TNI AL belum diperkuat dengan kapal perang yang memiliki kemampuan anti serangan udara mumpuni.
“Memang dengan ditandatanganinya kontrak pengadaan kapal PPA dengan Fincantieri kemarin membawa sedikit angin segar, namun jumlahnya yang hanya 2 unit masih sangat kurang untuk melindungi wilayah Indonesia yang luas ini,” jelas Tasha.
Adapun FREMM FS Bretagne (D655) diresmikan sebagai armada Angkatan Laut Prancis pada 16 September 2016. Kapal perang yang mampu membawa 153 awak ini memiliki senjata super rapid gun 76mm, Narwhal remote weapon systems 20mm, rudal pertahanan udara Aster 15-30, rudal jelajah MdCN, dan rudal anti-kapal Exocet.
Kapal pabrikan Naval Group ini mempunyai kemampuan pertahanan udara dan dilengkapi dengan sistem senjata anti kapal selam torpedo MU90 serta dirancang untuk mengangkut helikopter.
Kapal perang FS Bretagne (D655) memiliki panjang 122 meter, lebar 18 meter, draf 6,3 meter dengan kecepatan 27 knots dan memiliki ketahanan sampai 45 hari di lautan ini mampu melaksanakan berbagai macam misi antara lain pengintaian, pengawasan, peperangan anti-kapal selam, peperangan permukaan ke permukaan hingga peperangan udara ke udara. (nhn)
sumber :indonesiadefense.com
No comments:
Post a Comment