Friday, March 18, 2022

Pengiriman Medium Tank Harimau/Kaplan MT

 


JAKARTA - Indonesia segera menerima Tank Kaplan pertama dari Turki pada 15 Maret 2022. Tank kelas menengah (Medium Tank) ini merupakan hasil kerja sama antara FNSS Defence System Turki dan PT Pindad.

Proyek Kaplan MT merupakan kontrak ekspor pertama Turki di Kelas Medium Weight Tank. Ini merupakan proyek pertama yang dimulai dan diselesaikan dalam kerangka Perjanjian Kerjasama Industri Pertahanan antara Indonesia dan Turki.

Berdasarkan kontrak tersebut, ada 18 unit tank Kaplan yang akan diproduksi, 10 tank pertama akan diproduksi di Turki dan 8 tank sisanya akan diproduksi di Indonesia. Tank Kaplan akan dioperasikan Angkatan Darat Indonesia (TNI AD).


 

Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (12/3/2022), tank Kaplan memiliki kemampuan menembak langsung yang tepat sehingga memberikan kekuatan serangan dengan mobilitas taktis. Tank dikontrol secara elektronik dan sistem suspensi di belakang tangki memberikan mobilitas tinggi pada semua berbagai jenis medan dan iklim.

Tank Kaplan punya sistem mobilitas canggih dari sistem suspensi 6 roda berdasarkan track pin ganda dan poros torsi. Tank Kaplan berhasil menggabungkan kemampuan beradaptasi dengan berbagai medan dan fitur kontrol mengemudi yang unggul.

Tank ini cocok dioperasikan di medan pegunungan, medan terjal tinggi yang sulit dijangkau tank tempur utama, dan jalan dengan jembatan kecil. Dengan 2 tangki bahan bakar terpisah yang dimiliki, Tank Kaplan mampu menjangkau area operasi minimum 450 kilometer.


 

Unit daya cadangan, mampu mengisi daya baterai dan memungkinkan menara kontrok tetap bisa digunakan saat mesin tank tidak bekerja. Sistem pemantauan baterai tangki yang canggih menawarkan manajemen daya yang optimal dan kemampuan pengawasan senyap.

Unit pendingin tank yang dipadukan dengan perangkat lunak cerdas memberikan efisiensi torsi optimal dan penghematan bahan bakar. Mesin diesel dan transmisi otomatis adalah jantung dari tank Kaplan yang diawaki 3 personel.

Rasio kekuatan Kaplan MT adalah 22 Hp/ton dan berat totalnya, termasuk persenjataan dan muatan tempur, adalah 30.000 kg. Tank Kaplan memiliki sistem 360 ° elektro-optik terintegrasi untuk kesadaran situasional, sistem komunikasi internal nirkabel, serta sistem penentuan posisi dan navigasi.

 

Tank Kaplan memiliki sistem peringatan laser atau laser warning system(LWS). Tank memiliki perlindungan balistik built-in yang dikombinasikan dengan pelindung tambahan Stanag 4569. Perlindungan dari ranjau Stanag 4569 dipasang di lantai tank yang terpisah.

Tank Kaplan juga memiliki sistem pemadam kebakaran otomatis, mortar kabut, dan sistem perlindungan aktif. Di menara tank disematkan meriam 105mm CMI Cockerill 3105 dan dua senapan mesin – satu 7.62mm dan 12.7mm. Tank Kaplan mampu berlari dengan kecepatan maksimum 70 km / jam dengan bahan bakar penuh dan dapat menempuh jarak sejauh 450 km.

Sumber Sindo

 

Thursday, March 17, 2022

Dua Penempur Stealth, F-35 Lightning II Jejumpaan dengan Chengdu J-20 di Laut Cina Timur

                                                    Chengdu J-20

 

Untuk pertama kalinya, jet tempur stealth F-35 Lightning II melakukan perjumpaan dengan lawan tandingnya, sesama penempur stealth, Chengdu J-20. Perjumpaan tersebut terjadi di Laut Cina Timur, setelah F-35 diklaim mampu mendeteksi J-20. Seperti dikutip dari FlightGlobal.com (16/3/2020), tanpa menyebut kapan momen itu terjadi, kabar jejumpaan dua rival itu disampaikan oleh Komandan US Pacific Air Forces, Jenderal Kenneth Wilsbach.

Selain momen pertemuan dengan J-20, petinggai AU AS di Pasifik itu juga menyebut bahwa F-35 juga berjumpa dengan pesawat intai AEW&C (Airborne Early Warning & Control) turborop Kong Jing KJ-500. Basis KJ-500 yang menggunakan pesawat angkut pesawat komersial Y-9 buatan Shaanxi Aircraft.

Sasaran yang dapat dipindai oleh radar AESA pada KJ-500 mencakup 60 sampai 100 sasaran secara simultan untuk target di udara dan permukaan laut. Jarak jangkau deteksi radarnya disebut-sebut mencapai 470 km. 



Sehari sebelumnya, South China Morning Post – scmp.com (15/3/2022), menyebut bahwa uji coba J-20 dengan mesin WS-15 sudah dapat berhasil dengan baik. Adopsi mesin WS-15 menjanjikan kecepatan supercruise yang substansial bagi J-20. WS-15 kabarnya mempunyai daya dorong di kisaran 30.000 – 40.000 pounds, sebagai perbandingan F-22 Raptor yang jadi andalan AU AS, daya dorongnya mencapai 35.000 pounds

Sebelumnya, uji coba terbang J-20 dengan mesin WS-15 mendapat penundaan beberapa kali, lantaran diketahui adanya masalah baru. Kabarnya itu berasal dari lapisan membran fullerene untuk turbin mesin pesawat, yang menjadikan mesin dapat beroperasi hingga suhu 1.800 derajat celcius.

Guna menjaga gengsi dan kerahasiaan, Cina tak akan menjual Chengdu J-20 untuk ekspor, menjadikan sosok jet tempur futuristik ini disejajarkan dengan keberadaan F-22 Raptor. Chengdu J-20 sendiri digadang sebagai pengganti Su-30MKK yang ditugaskan di Brigade Udara ke-9, Lanud Wuhu terletak di dekat Sungai Yangtze, sekitar 280 km dari Shanghai.

Merujuk ke catatan sejarah, pasca terbang perdana pada 11 Januari 2011, J-20 baru diperlihatkna ke khalayak luas pada Zhuhai AirShow pada tahun 2016. Dan baru pada akhir 2018, J-20 disebutkan masuk fase produksi. Sementara operasional resmi J-20 oleh AU Cina – People’s Liberation Army Air Force (PLAAF) – baru pada pertengahan 2019. (Gilang Perdana)

 

Sumber Indomiliter

 

Sunday, March 6, 2022

Perang Rusia-Ukraina Memuncak, Harga CPO Meroket

 


Harga Crude Palm Oil (CPO) meroket pada Kamis (3/3/2022). Meroketnya harga CPO seiring dengan kenaikan permintaan dan menanjaknya harga minyak nabati di dunia. Hal ini terjadi akibat memuncaknya perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama dua pekan ini. Sehingga menyebabkan hilangnya pasokan mintak bunga matahari dari Laut Hitam.

                                                  Konvoi S400 Rusia yang ditakuti Nato 

Berdasarkan Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis (3/3/2022), Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Maret 2022 terpantau turun 371 Ringgit Malaysia menjadi 7.450 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak pengiriman April 2022 terkerek 57 Ringgit Malaysia menjadi 7.256 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan kontrak pengiriman Mei 2022 melesat 148 Ringgit Malaysia menjadi 6.808 Ringgit Malaysia per ton. Serta, kontrak pengiriman Juni 2022 naik 232 Ringgit Malaysia menjadi 6.477 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Juli 2022 naik 257 Ringgit Malaysia menjadi 6.189 Ringgit Malaysia per ton.

Sebelumnya, Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, perkembangan situasi di Eropa Timur juga akan menyita perhatian para pelaku pasar. Sebab, hal ini akan beimbas kepada pergerakan harga minyak nabati dunia. Hal ini mengingat Ukraina dan Rusia ini merupakan produsen minyak biji bunga matahari terbesar pertama dan kedua dunia.

"Sehingga dengan memuncaknya krisis, secara otomatis harga minyak nabati juga ikut terdongkrak. Karena dipicu oleh kekhawatiran akan terjadinya gangguan pasokan ke pasar global,” jelas Girta kepada Investor Daily, belum lama ini.

Jika situasi Eropa timur masih terus memanas, Girta memperkirakan harga CPO memiliki potensi untuk terus melaju bullish, terkerek oleh kenaikan harga minyak nabati. Untuk potensi harga bahkan dapat melaju hingga menemui level resistance di kisaran harga 6.500-7.000 Ringgit Malaysia per ton.

“Apabila menemui katalis negatif, harga berpotensi mengalami koreksi turun ke level support di kisaran harga 5.500-6.000 Ringgit Malasysia per ton,” tutupnya.

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily